Jumat, 25 Desember 2015

Makalah MACAM – MACAM MEDIA PEMBELAJARAN ISLAM



MACAM – MACAM MEDIA PEMBELAJARAN ISLAM
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata kuliah : Media Pembelajaran PAI
Dosen : Rochanah, M.Pd.I


DisusunOleh :
Kelompok 4
1.      Siti Fitriana                    (1310110041 )
2.      Isyroh Liya Rizqi           (13101100 51)
3.      Anas Zakaria                 (1310110070)














 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI/B2
2015


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar dewasa ini bukan lagi merupakan suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Karena dengan adanya media, akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting dalam proses belajar mengajar, karena ketidakjelasan bahan atau materi yang disampaikan dapat dibantu dengan hadirkan media sebagai perantara.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran dan media juga digunakan sebagai alat, metode serta tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Namun, meskipun begitu pentingnya alat atau media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat atau media tersebut. Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang diajarkan. Sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan guru serta banyak siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa sajakah macam-macam media pembelajaran Islam?
2.      Bagaimana prinsip penggunaan media dalam pembelajaran Islam?
3.      Bagaimana aplikasi media pembelajaran Islam dalam PAI?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Macam-macam Media Pembelajaran Islam
Media pembelajaran Islam merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu pendidik, kepada sasaran atau penerima pesan, yakni peserta didik yang belajar pendidikan Islam. Tujuan penggunaan media pembelajaran Islam tersebut adalah supaya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Media pembelajaran Islam dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam:
1.    Media Visual
Media visual termasuk media grafis, yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Menurut Suparto, media visual adalah gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan.[1]
Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat diproyeksikan (projected visuals). Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam atau bergerak.[2]
2.    Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (haknya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk dari media audio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubung dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dan sifatnya yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara memanfaatkan media lainnya.
Terdapat beberapa pertimbangan apabila akan menggunakan media audio ini, di antaranya:
a.    Media ini hanya akan mampu melayani mereka yang sudah mempumyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
b.    Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam belajar melalui media ini.
c.    Karena sifatnya yang auditif, jika ingin memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual, sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan kalimat.
3.    Media Audio-Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual, atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media ini, penyajian bahan ajar kepada para siswa akan semakin lengkap dan optimal. Selain itu dengan media ini, dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan peran guru dan tugas guru. Dalm hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi (teacher) tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar. Contoh dari media audio-visual di antaranya program video atau televisi pendidikan, video atau televisi instruksional, dan program slide suara.
4.      Media Cetak
Media cetak pada kenyataan meliputi bahan bacaan di Indonesia. Bahan bacaan masih sedikit jumlahnya bila dilihat dari kebutuhan. Lagi pula kecenderungan dan rangsangan untuk membacapun masih kurang. Padahal kegiatan membaca merupakan suatu yang cukup penting artinya bagi siswa.
Dengan membaca secara teratur siswa dapat menyerap gagasan, teori, analisis atau penemuan orang lain. Dan lewat kegiatan membaca oarang dapat mengikuti setiap perkembangan baru yang terjadi. Selain meliputi bahan bacaan, media cetak menampilkan simbol-simbol tertentu. Macam-macam media cetak antara lain yaitu:
a)      Buku
Buku merupakan sarana yang penting bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Karena pada hakikatnya penggunaan media buku dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk mempermudah siswa belajar.
b)      Majalah
Membaca majalah berarti mempelajari hasil karya tulis para ahli menurut bidangnya. Membaca majalah merupakan suatu cara atau sesuatu sarana untuk memelihara tingkat pengetahuan sendiri serta untuk menambah pengetahua baru. Majalah merupakan sarana untuk menggugah minat siswa terhadap suatu masalah pada waktu lampau atau masa sekarang. Majalah ini memuat aneka peristiwa baik tentang pengembangan di bidang pendidikan, juga memuat tentang artikel-artikel mengenai peristiwa sejarah pada masa lampau. Hal ini merupakan bahan penunjang bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.


c)      Surat kabar/koran
Sedangkan surat kabar juga merupakan sarana penunjang dalam pembelajaran, karena surat kabar merupakan suatu cara untuk menambah pengetahuan baru bagi siswa.[3]
5.      Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi, dan sebagainya. Media ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu media objek sebenarnya dan media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis yaitu media objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu obje alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan contoh objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air dan sebagainya. Objek buatan yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi, dan sebagainya.[4]
6.      Media Elektronik
Media ini diciptakan untuk menyampaaikan informasi pendidikan yang dapat dimanfaatkan secara umum, baik dikalangna pendidikan maupun masyarakat secara luas. Beberapa media elektronik yang dimaksud antara lain:
a)      Slide dan flimstrip
Merupakan gambar yang diproyeksikan dan dapat dilihat, serta dapat dioperasikan secara mudah. Media ini berfungsi untuk memudahkan menyajian seperangkat materi tertentu, membangkitkan minat anak dan menjangkau semua bidang pelajaran, termasuk pendidikan agama Islam.
b)      Flim
Media ini mempunyai nilai tertentu, seperti dapat melengkapi berbagai pengalaman yang dimiliki peserta didik dapat memancing inspirasi baru, serta dapat memperlihatkan perlakuan obyek yang sebenarnya.
c)      Televisi
Penggunaan media ini dapat dilakukan dengan alternatif dari melihat siaran televisi. Dengan menggunakan media ini materi pembelajaran yang diberikan dapat bersifat langsung dan nyata, jangkauan luas, dan memungkinkan penyajian aneka ragam peristiwa.
d)     Radio
Melalui media ini peserta didik dapat mendengarkan siaran dari berbagai penjuru dan berbagai peristiwa. Media ini dapat memberikan berbagai berita yang sesuai dengan pembelajaran, menarik minat, jaungkauan luas, dapat mendorong timbulnya kreativitas dan mempunyai nilai-nilai yang rekreatif.[5]










B.     Prinsip - prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran Islam
Apabila umat Islam mau mempelajari pelaksanaan pendidikan Islam sejak zaman silam sampai sekarang, tentunya para pendidik itu telah mempergunakan media pembelajaran Islam yang bermacam-macam, walaupun diakui bahwa media yang digunakan ada kekurangannya. Oleh karena itu, dalam media pembelajaran ini harus searah dengan Al-Qur’an dan As-sunnah dan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah tersebut. Prinsip – prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau penggalian kesejahteraan manusia di dunia yaitu pada sabda Rasul yang artinya:
Mudahkanlah, jangan engkau persulit, berilah kabar-kabar yang menggembirakan dan jangan sekali-kali engkau memberikan kabar-kabar yang menyusahkan diri darimu. Salaing ta’atlah kamu dan jangan berselisih yang dapat merenggangkan kamu”.
Dari penjelasan hadist di atas maka dapat diambil kesimpulan, bahwa dalam menyelenggaran kegiatan untuk kesejahteraan hidup manusia, yang dalam hal ini adalah dalam penggunaan media pembelajaran Isalam harus mendasarkan kepada dua prinsip, yaitu:
1.      Memudahkan dan tidak mempersulit
2.      Menggembirakan dan tidak menyusahkan

C.    Aplikasi Media Pembelajaran Islam dalam Pendidikan Agama Islam
Sebelum seorang pendidik mengajarkan pokok bahasan pembelajaran maka terlebih dahulu harus menyiapkan dan memperhitungkan alat bantu atau media apa saja yang dapat digunakan dari berbagai kegiatan pembelajaran yang mungkin dilakukannya sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan, dalam menerapakan media pembelajaran pendidikan agama Islam khusunya, maka harus dilakukan dengan cara yang tepat dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga dalam proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain hal tersebut pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran juga sangat penting karena akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru pendidikan agama Islam khususnya, harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian ada penyesuaian antara media pembelajaran yang dipakai dengan kebutuhan peserta didik yang banyak dan bermacam-macam.
Berikut adalah penerapan media pembelajaran sesuai mata pelajaran agama Islam:
1.      Media pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist
Pembelajaran Al- Qur’an dan Hadist menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Media pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist dapat menggunakan media audio, misalnya dengan menggunakan media tape recorder, peserta didik mendengarkan rekaman yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an atau hadist Nabi, sehingga peserta didik dapat mengetahui, menulis, dan menghafalkan bacaan – bacaan yang didengarkannya.
2.      Media pembelajaran Akhlak
Mata pelajaran  Akhlak adalah pelajaran yang mencakup nilai suatu perbuatan, sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama Islam, serta membicarakan berbagai hal yang langsung mempengaruhi pembentukan sifat-sifat pada diri seseorang. Sehingga pada pembelajaran Akhlak ini dapat menggunakan beberapa media  yang dapat membantu pencapaian secara maksimal, antara lain :

a.       Melalui bahan bacaan atau bahan cetak
Melalui bahan ini peserta didik akan memperoleh pengalaman dengan membaca. Hal ini termasuk media buku teks akhlak, buku teks agama pelengkap, bahan bacaan umum seperti majalah, koran dan sebagainya.
b.      Melalui alat – alat Audio Visual (AVA)
Melaui media ini peserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung dan mendekati kenyataan, misalnya dengan alat dua atau tiga dimensi, maupun dengan alat – alat teknologi modern seperti televisi, internet, dan sebagainya.
c.       Melalui contoh – contoh kelakuan
Melalui profil pendidik yang baik, sehingga dalam menyampaikan bahan pembelajaran diharapkan peserta didik bisa mencontoh tingkah laku seorang pendidik, misalnya mimik, berbagai gerakan badan, suara dan prilaku sehari-hari seorang guru.
d.      Melalui media masyarakat dan alam sekitar
Untuk memperoleh suatu pemahaman dan pengalaman yang komprehensif, maka pendidik dapat membawa anak didiknya untuk belajar di luar kelas, sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman langsung dari masyarakat maupun alam sekitar.[6]
3.      Media Pembelajaran Fiqih
Media pembelajaran berperan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar maka harus disesuaikan dengan orientasi dan tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran fiqih, media yang sering digunakan adalah media cetakan, seperti buku bacaan, koran, majalah, dan sebagainya. Kemudian media lain yang dapat digunakan adalah suara yang didengar, media video ini dapat digunakan misalnya untuk memperjelas dan memahamkan jenis dan bentuk transaksi ekonomi tertentu  yaitu dengan cara menceritakan berbagai macam transaksi ekonomi. Selain itu pendidik juga bisa menggunakan media yang bersumber dari lingkungan, misalnya peserta diajak ke bank, pegadaian, pasar modal dan lain sebagainya.
4.      Media Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Dalam mengajar hendaknya pendidik menyiapkan bermacam – macam alat peraga dan menggunakannya demi pemahaman anak didiknya. Dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam yaitu dalam rangka menguraikan sejarah Nabi SAW maka pendidik dapat menggunakan media slide  atau film yang berkaitan dengan materi. Misalnya pendidik dapat memperdengarkan rekaman tentang drama yang sering diputar dari pemancar radio pada hari – hari besar, seperti Maulid, Hijrah Nabi ataupun Isra’ Mi’raj.[7]

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan:
1.      Bahwa macam – macam media pembelajaran dapat di bagi menjadi 6 kelompok, yaitu media visual, audio, audio visual, vetak, obyek dan media elektronik.
2.      Dalam penggunaan media pembelajaran maka harus menganut prinsip – prinsip penggunaannya yang sesuai aturan yang ada, agar dalam penggunaan ini dapat memahamkan ke peserta didik. Ada 2 prinsip yang harus dipenuhi yaitu:
a.       Memudahkan dan tidak mempersulit
b.      Menggembirakan dan tidak menyusahkan
3.      Aplikasi media pembelajaran Islam dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu dalam pembelajaran Al- Qur’an Hadist dapat menggunakan media tape recorder, dalam pembelajaran aqidah akhlak dapat menggunakan media cetak, audio visual, contoh-contoh prilaku yang baik dan media masyarakat serta alam sekitar, dalam pembelajaran fiqih dapat menggunakan media pembelajaran cetak dan audio visual. Dan yang terakhir adalah dalam pembelajaran sejarah kebudayaan Islam dapat menggunakan media pembelajaran slide atau film dalam memperjelas pemahaman peserta didik.

B.      Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.



[1] Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Prestasi Pustakaraya, Jakarta; 2013, hlm. 153
[2] Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, RajaGrafindoPersada, Jakarta; 2013, hlm. 162
[3] Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, hlm. 154
[4] Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, hlm. 164
[6]Chabib Thoha,Metodologi Pembelajaran Agama, Pustaka Pelajar,Yogyakarta 1999,hlm.133 – 134

[7] Chabib Thoha, Metodologi Pembelajaran Agama,hlm. 222-223
 
Daftar Pustaka
Chabib Thoha,Metodologi Pembelajaran Agama, Pustaka Pelajar,Yogyakarta; 1999
Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran, Prestasi Pustakaraya, Jakarta; 2013
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, RajaGrafindoPersada, Jakarta; 2013







1 komentar: